Kuliah Komputer Gratis Di Dunia Maya

ROMI Satria Wahono terkejut ketika awal September lalu menerima e-mail dari panitia World Summit Award (WSA) 2003, yang tertarik pada situs Internet yang dikelolanya. Maklum, ia tak pernah langsung melamar untuk ikut seleksi penghargaan bagi produk content teknologi informasi yang digelar Organisasi Telekomunikasi Internasional (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Masyarakat Informatika (WSIS) Pertama di Jenewa, Swiss, pada 10-12 Desember mendatang. Tapi panitia WSA menganggap gagasan dan konsep e-learning-menyebarkan ilmu pengetahuan menggunakan infrastruktur dan teknologi informasi-yang berwujud situs IlmuKomputer.com(www.ilmukomputer.com) sebagai representasi kondisi ideal ketika pendidikan “elite” tersedia untuk publik.

Bagi Romi, yang sedang menempuh program doktoral jurusan ilmu komputer di Universitas Saitama di Jepang, membuat situs IlmuKomputer.com yang memungkinkan pengguna belajar ilmu komputer dan teknologi informasi layaknya di perguruan tinggi secara gratis dan tanpa batas waktu itu bukan untuk mendapat penghargaan. Ia melakukan kerja nyata membagi pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat yang membutuhkannya.

“Di Indonesia saat ini, biaya pendidikan sangat tinggi. Jangankan untuk pendidikan formal yang menerapkan otonomi dan jalur khusus, untuk biaya kursus Linux atau aplikasi Microsoft Office saja per hari harus membayar ratusan ribu rupiah,” ujar Romi.

Berlatar belakang itulah Romi tak ragu merogoh koceknya untuk membangun situs. Romi mengaku untuk pendaftaran domain dan biaya penempatan web per tahunnya mengeluarkan US$ 70. Rancangan situs dibuatnya sendiri dengan program PHP-HTML dengan editor Emacs.

Mulanya, halaman web diisi materi kuliah dan tulisan yang pernah dibuatnya. “Kebetulan saya banyak berkesempatan mengajar di beberapa universitas dan memberikan konsultasi mengenai teknologi informasi ke beberapa perusahaan Jepang,” Romi menjelaskan.

Untuk menambah isi situs, Romi juga menghubungi beberapa teman yang memiliki minat yang sama. Namun tanggapan masih kurang. Romi tak putus asa. Ia lalu berkampanye lewat milis (mailing list) teknologi informasi Indonesia. “Caranya ikut berdiskusi dalam milis-milis itu sambil memperkenalkan proyek pengembangan e-learning gratis IlmuKomputer.com,” katanya.

Upaya itu berhasil mengundang banyak penulis mengirimkan artikelnya. Saat ini memang tak ada imbalan uang bagi penulis. Tapi, sebagai penghargaan, Romi membuatkan kolom untuk memperkenalkan jati diri penulis dan kompetensi intinya.

Situs IlmuKomputer.com dapat diakses sejak pertengahan April 2003. Pada usia terbilang muda, situs ini ramai pengunjungnya. Menurut Romi, rata-rata per hari terdapat 100 ribu hit. Pernah hit-nya mencapai 200 ribu. Sebanyak 85 persen pengunjung berasal dari Indonesia. Sisanya dari Amerika Serikat dan Jepang.

Data itu bukan klaim saja. Buktinya, panitia seleksi WSA 2003 mempertimbangkan IlmuKomputer.comsebagai unggulan meskipun ia tak mengajukan permohonan. Menurut Merlyna Lim, anggota panel ahli untuk Indonesia dan dewan juri WSA 2003, untuk menjadi unggulan, pengelola situs atau pembuat produk boleh mengajukan diri, tapi nonproduser pun dapat mengajukan sebuah produk yang dianggap layak dinominasikan. “Misalnya para pengguna Internet yang mendaftarkan situs favoritnya,” kandidat doktor dari Universitas Twente di Enschede, Belanda, ini menjelaskan.

IlmuKomputer.com menjadi unggulan kategori e-learning dalam seleksi akhir WSA di Dubai pada 16-18 November mendatang. Selain itu, ada enam situs untuk kategori berbeda dan satu peranti lunak yang mewakili kategori e-inclusion (baca Mereka yang Diunggulkan).

Setiap negara anggota WSIS berhak mengajukan delapan produk (untuk delapan kategori). Anggota WSIS ada sekitar 191, tapi tak semuanya mengirimkan unggulan,” Merlyna menjelaskan.

Unggulan, menurut Merlyna, ditentukan berdasarkan kualitas dan kelengkapan isi produk, kemudahan penggunaannya, nilai tambah seperti interaktif dan multimedia, rancangan yang atraktif, mutu keahlian, dan kepentingan strategis untuk pengembangan masyarakat informatika global.

Situs kuliah gratis menyediakan beragam sumber bacaan, yang terbagi atas kuliah pengantar, yang bersifat pengenalan umum ilmu komputer, kuliah umum yang sifatnya tak berseri, misalnya tentang rekayasa peranti lunak atau sistem operasi, kuliah berseri yang lebih teknis dan mendetail, artikel populer, serta tips dan trik.

Untuk yang agak sulit mengakses Internet, situs IlmuKomputer.com termateri dalam cakram padat (CD). Kini 150 distributor CD-nya sudah tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Romi, ada dua sistem penyaluran: pertama bersifat sponsor dan kedua bersifat swadaya. “Kalaupun harus memungut biaya, cuma pengganti beli CD, yang tak boleh lebih dari Rp 5.000,” ia menambahkan.

Materi kuliah berupa file Adobe PDF itu juga dapat di-download. Karena itu, IlmuKomputer.com sangat besar memakai ruang penyimpanan. “Sebulan bisa mencapai 100 gigabyte. Makanya, beberapawebhoster tak bersedia menyewakan server-nya, khawatir bandwidth-nya meledak,” ujar Romi.

Meski sejauh ini situsnya dapat mandiri, Romi masih berharap ada donatur yang menjadi sponsor. Dengan pendanaan itu, Romi berencana menggelar kegiatan seminar gratis di beberapa daerah, seperti seminar animasi yang tengah dipersiapkannya di Medan, Sumatera Utara. Juga rencana menerbitkan majalah atau buku berlisensi open source dengan harga terjangkau.

“Saat ini belum ada sponsor yang masuk,” Romi mengakui. Namun bukan mustahil sponsor bakal antre lantaran IlmuKomputer.com menjadi unggulan WSA 2003. Apalagi jika menang. Menurut panitia WSA 2003, produk yang menang akan diperkenalkan ke dunia melalui road show antarbenua pada 2004.

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/09/29/TI/mbm.20030929.TI90650.id.html

This entry was posted in Artikel. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *